Mujizat Masih Ada dan Pasti (By Ps. Nehemia L.)

Home / Monthly Theme / Mujizat Masih Ada dan Pasti (By Ps. Nehemia L.)
Mujizat Masih Ada dan Pasti (By Ps. Nehemia L.)
“Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”

Markus 9:23


Pesan Tuhan untuk bulan October ini adalah : Mujizat Masih Ada  Dan Pasti.

Hari-hari ke depan ini akan banyak perubahan dan hal-hal atau tekhnologi yang lebih canggih lagi, dan bangsa Amerika sudah merasa tidak perlu Tuhan dan mujizat lagi karena mengandalkan barang-barang yang modern dan canggih.

Begitu juga dalam hal pelayanan akan ada perubahan, mulai bulan ke depan ini, saya akan lebih focus kepada cabang-cabang, tetapi saya tetap mendoakan saudara semua.  Jangan ada pemikiran yang negative, karena kita rindu agar penuaian jiwa-jiwa itu terjadi, memenangkan jiwa untuk Tuhan.

Di dalam Markus 9, kisah pada saat Yesus mengusir roh jahat dari seorang anak yang bisu.  Di mana ayah dari anak ini minta tolong pada murid-murid Tuhan Yesus, dan murid-murid-Nya tidak dapat mengusirnya dan Tuhan Yesus berkata jenis seperti ini tidak dapat diusir tanpa doa puasa.

Mark 9:15-24, “Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.  Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu: “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.  Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang.  Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.”  Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu kemari!”  Lalu mereka membawanya kepada-Nya.  Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.  Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?”  Jawabnya: “Sejak masa kecilnya.  Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya.  Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”  Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya.  Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”

Sama seperti halnya yang terjadi terhadap anak ini, di satu sisi dalam kehidupan kita yang ‘digoncang-goncang’ dan hanya Yesus yang mampu menolong kita.

Mujizat Tidak Bisa Terjadi Karena:

  1. Ketidakpercayaan (Mat 13:58).
  2. Tidak mau bertobat (Mat 11:20).
  3. Menolak Yesus (Luk 10:16).

Ini juga bicara tentang gereja, jika gereja tidak ada hadirat Tuhan maka tidak akan ada mujizat.  Begitu juga kita sebagai pelayan Tuhan tidak mau bertobat tidak akan mengalami mujizat.

Bagaimana Meraih Mujizat?  Matius 14:28-29; 2 Raja-raja 7:3-9.

  1. Tidak takut pada kegagalan.
  2. Berani bertindak dengan iman.
  3. Kita harus memulainya, kalau tidak, kita tidak dapat apa-apa.
    “Keluar dari perahu” bergerak mendekat pada Yesus, berjalan di atas gelombang, datanglah, di atas air? Ya, disitulah mujizat terjadi = di tengah lautan mujizat.
  4. Ketaatan (Yoh 21:3-6).

Matius 14:22-33, Yesus berjalan di atas air.

“Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.  Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri.  Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.  Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.  Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.  Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut.  Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”  Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”  Kata Yesus: “Datanglah!”  Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.  Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”  Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”  Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.  Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

Pengertian rohani yang dialami Petrus, ia sempat berjalan di atas air, begitu juga dalam kehidupan kita, kita harus bergerak, karena mujizat itu terjadi pada saat kita bertindak dan melangkah dengan iman.

Masih ingat dengan kisah Daniel, pada saat orang-orang menuduhnya karena ia berdoa kepada Tuhannya, ia tetap setia dan berdoa kepada Allahnya, dan tidak terpengaruh dengan surat perintah yang dikeluarkan, yang akhirnya Daniel dimasukkan ke dalam goa singa.

Kebangunan rohani selalu disertai dengan penganiayaan, Negara-negara yang mengalami goncangan setelah itu juga mengalami mujizat penuaian jiwa besar-besaran.  Selama kita mengikut Tuhan, kita akan mengalami mujizat.

2 Raja 7:3-9, “Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang.  Berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?  Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana.  Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga.  Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram.  Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati.”  Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.  Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita.”  Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.  Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum.  Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya.  Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya.  Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Tidak patut yang kita lakukan ini.  Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.  Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita.  Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja.”

Empat orang kusta yang menjadi sampah masyarakat menghebohkan Negara, bisa meraih mujizat, menerima kehidupan dalam hal beriman, tidak mau malas-malasan.

2 Raja 7:12, “Sekalipun masih malam, raja bangun juga, lalu berkata kepada para pegawainya: “Baiklah kuterangkan kepadamu apa maksud orang Aram itu terhadap kita.  Mereka tahu bahwa kita ini menderita kelaparan, sebab itu mereka keluar dari tempat perkemahan untuk menyembunyikan diri di padang, sambil berpikir: Apabila orang Israel keluar dari dalam kita, kita akan menangkap mereka hidup-hidup, kemudian kita masuk ke dalam kota,”

Raja kuatir kalau-kalau ini hanya jebakan dari musuh, terkadang kita juga berpikir apa betul ini mujizat dari Tuhan, ingat Tuhan tidak pernah setengah-setengah memberi kepada kita tetapi Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.  Biarlah kita bangkit dan maju dalam segala hal, Tuhan akan bekerja dalam segala sesuatu bagi orang percaya.  Mujizat itu masih ada dan pasti bagi kita orang percaya.  Amin.