“Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.” – Mazmur 54:6
Saya baru kembali dari Orlando, mengikuti konferensi Church of God sedunia, di mana hamba-hamba Tuhan berkumpul, dan saya bersyukur kepada Tuhan karena pesan-pesan yang disampaikan, Tuhan sudah berikan kepada gereja kita. Salah satu tuntunannya adalah kita harus terus memberitakan Injil dan hidup dalam kekudusan serta merenungkan firman Tuhan dengan membaca Alkitab setiap hari.
Keadaan gereja di akhir zaman ini sedang mengalami krisis, karena itu kita harus terus mengarahkan pandangan dan hati kita kepada Tuhan.
Mazmur 54:3-6, “Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku! Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.”
Segala bentuk krisis apapun bentuknya yang kita hadapi saat ini, Tuhan hanya ingin menyampaikan bahwa Dialah penolong kita, Dialah Tuhan!
Kenapa Manusia Perlu Ditolong? (Kej 28:15; Yes 43:1-2).
- Lemah, penakut, kuatir, sakit-sakitan, dll (karena dosa).
- Tidak mampu berjalan sendiri, terbatas.
Penolong Bahasa Yunani = Parakletos.
- Seorang yang dipanggil untuk mendampingi agar menolong.
- Penasehat, penguat, penghibur, penolong, pembela, juruselamat, sekutu dan sahabat.
Jadi Parakletos itu berarti Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan tidak hanya itu saja tetapi Roh Kudus juga bersekutu dengan kita, untuk mendampingi dan menghibur kita. Ada satu pribadi yang selalu bicara kepada kita, karena memang pribadi ini yang Tuhan berikan kepada kita dan tinggal di dalam kita.
Roh Kuduslah Penolong Hidup Kita.
- Mendampingi dan menguatkan kita (Mat 14:23-31).
- Mengajar kita untuk hidup benar (Yoh 14:26).
- Menghibur dalam situasi yang sulit (Yoh 14:18).
- Seorang sahabat yang tinggal dalam kita selama-lamanya (Yoh 14:17).
- Membantu dalam kelemahan kita (Rom 8:26-27).
Roh Kudus selalu mengingatkan kita, jadi sebelum kita mau berbuat dosa, Roh Kudus sudah mengingatkan kita untuk tidak berbuat dosa.
Yoh 14:26, “Tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Tuhan mengerti bahwa kita tidak dapat berjalan sendiri karena itu Tuhan memberikan kita seorang penolong, seorang sahabat yang tinggal bersama kita.
Yoh 14:18, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.”
Roh Kudus membantu kita dalam segala kelemahan kita. Kalau kita berdoa saja tidak bisa bagaimana mujizat bisa terjadi dalam hidup kita?
Roma 8:26, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”
Roh Kudus sering mengingatkan kita untuk berdoa, mungkin kalau pada saat malam tidak bisa tidur, coba berdoa. Mungkin kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, kita berdoa dalam roh, karena Roh Kudus yang membantu kita dalam setiap kelemahan-kelemahan kita, meski kita tidak tahu apa yang harus didoakan atau bagaimana caranya berdoa.
Bagaimana Supaya Kita Menerima Pertolongan?
- Hidup dalam kekudusan (Yoh 8:3-11).
- Mempersembahkan doa dan permohonan dan belajar taat (Ibr 5:7-9).
- Percaya dan tidak bimbang (Mat 14:30-31).
- Kerendahan hati dan ketaatan (2 Raj 5:1-14; 2 Taw 7:14).
- Baca dan renungkan firman Tuhan setiap hari (Maz 1:1-3).
- Hidup rukun (unity). Ke sanalah Tuhan perintahkan berkat (Maz 133:1-3).
Agar kita dapat menerima pertolongan dari Tuhan, kita harus hidup dalam kekudusan. Pada saat ada negatif dan dosa datang langsung kita potong! Siapa yang memampukan kita? Roh Kudus yang memampukan kita untuk hidup kudus.
Masih ingat kisah seorang perempuan yang tertangkap basah pada saat berzinah. Orang-orang ingin melemparinya dengan batu, tetapi Tuhan berkata: Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Tuhan membungkuk dan menulis di tanah. Akhirnya satu per satu orang pergi dari tempat tersebut. Dan Tuhan berkata kepada perempuan itu: “Tidak adakah yang menghukum engkau?” jawab perempuan itu: Tidak ada, Tuhan. “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Untuk dapat menerima pertolongan Tuhan, kita harus rendah hati dan taat. Masih ingat dengan kisah Naaman, seorang panglima yang disembuhkan dari sakit kustanya, karena akhirnya ia mau merendahkan diri dan taat untuk mandi tujuh kali di sungai Yordan.
2 Raj 5:8-14, “Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya:”Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.” Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir. Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata:”Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.”
Hanya orang yang rendah hati dan taat yang bisa berdoa, bisa menerima nasehat dan mau melayani Tuhan dan juga mau baca Alkitab.
Kalau kita sebagai pelayan Tuhan tidak membaca Alkitab, mau jadi apa hidup kita? Walaupun singkat tetap baca Alkitab! Renungkan firman Tuhan siang dan malam. Karena penting sekali baca Alkitab setiap hari!
Bagi saudara-saudara yang sudah setia melayani Tuhan, terus jaga kerukunan (unity), jauhkan iri hati antara sesama pelayan Tuhan atau perasaan tidak senang satu dengan yang lainnya.
Bagaimana caranya supaya unity? Kalau kita mendengar ada sesuatu yang negative dan tidak benar, cepat potong dan berhenti bicarakan hal tersebut dan gantikan topik yang lain!
Setiap informasi disaring dahulu, jangan malah disebarkan hal-hal yang tidak benar tetapi konfirmasi dengan pemimpin. Sebelum mulai ibadah, sesama pelayan unity berdoa bersama sebelum melayani.
Orang yang akan mengalami pertolongan Tuhan adalah orang yang mau hidup dalam kekudusan, berdoa dan taat, merenungkan firman Tuhan setiap hari dan mau hidup unity, maka mujizat Tuhan pasti terjadi dalam hidup saudara! Amin.